Alkisah, Kaisar Cien Lung pada masa muda, jatuh cinta pada seorang gadis rakyat jelata bernama Shia Yu He. Tanpa sengaja, Shia Yu He hamil, saat Kaisar meninggalkannya, di Danau Taming. Shia Yu He melahirkan seorang putri bernama Shia Ce Wei, yang serba bisa. Sebelum Shia Yu He meninggal, ia cerita pada Ce Wei, semua tentang ayahnya. Dengan barang bukti berupa lukisan dan kipas sang kaisar, dan ditemani oleh pelayannya, Cin Suo, pergilah Ce Wei ke Beijing, untuk mencari sang ayah. Namun, istana begitu sulit ia masuki. Berkali-kali cari cara, supaya bisa bertemu dengan kaisar. Tapi selalu gagal. Hingga akhirnya ia mencari seorang pejabat yaitu Tn. Liang. Mereka menghadang dijalan. Tapi, pasukan Tn. Liang mengusir mereka. Dan, tanpa pikir panjang, mereka datang ke pernikahan putra Tn. Liang, dengan menyamar sebagai pria. Tanpa disangka pula, di sana terjadi keributan besar. Seorang gadis merusak acara tersebut. Melarikan pengantin perempuan, dan mencuri uang dan perhiasan, untuk dibagikan ke para undangan. Gadis itu adalah Hsiao Yen Ce (Walet Kecil). Nakal, pandai kungfu, dan baik hati. Pekerjaannya adalah menipu dan menjual kungfu bersama dua temannya Liu Cing dan Liu Hung.
Singkat cerita, Hsiao Yen Ce dan Ce Wei berteman akrab, hingga mengangkat saudara. Hsiao Yen Ce sebagai kakak. Karena sudah mengangkat saudara, Ce Wei menceritakan semua rahasianya pada Hsiao Yen Ce. Maka, si gadis nakal tapi baik hati itu pun bersedia membantu Ce Wei, mencari ayahnya. Dengan menerobos di areal perburuan, ia berhasil masuk. Tapi, Ce Wei tak kuat lagi memanjat tebing, hingga jatuh dan terluka. Ce Wei menyerahkan kepercayaan besar pada Hsiao Yen Ce. Ia menyerahkan lukisan dan kipasnya. Supaya Hsiao Yen Ce menyampaikan itu pada Kaisar. Maka, Hsiao Yen Ce pun jadi kurir.
Saat sudah sampai di area perburuan, tanpa dinyana, Hsiao Yen Ce terkena panah milik Wu A Ke (Pangeran Ke Lima). Sempat dibunuh, karena disangka pembunuh wanita. Tapi, Wu A Ke alias Yung Ci, kakak beradik Fu, Erl Kang dan Erl Thai berhasil membelanya. Kaisar penasaran isi bungkusan yang dibawa gadis itu. Saat melihatnya, ia langsung memerintahkan semua orang untuk membawanya pulang ke istana, untuk diobati.
Dengan mempertimbangkan banyak hal, Kaisar pun yakin, bahwa gadis itu adalah putrinya dengan Hsia Yu He.
Diangkatlah Hsiao Yen Ce menjadi Huan Zhu Gege, dan diarak keliling kota. Cewei, Cin Suo, Liu Cing dan Liu Hung melihatnya. Cewei sangat kecewa, karena merasa ditipu oleh Hsiao Yen Ce. Cewei berteriak, bahwa Hsiao Yen Ce bukanlah putri. Tapi, para pengawal malah menghajarnya. Hingga ia jatuh tersungkur ke tanah, dan sempat menarik ujung pakaian Erl Kang. Ia pingsan, dan dibawa pulang oleh Erl Kang. Ce Wei pun menceritakan kebenaran yang sulit sekali dipercaya. Mereka memutuskan untuk tidak gegabah dalam menyelesaikan masalah ini. Mereka tetapi menyimpan Cewei di rumah mereka.
Kisah terus berlanjut. Di dalam istana, ada seorang Permaisuri dan pelayan setinya, Rung Ma Ma. Permaisuri ini benuh rasa dendam dan cemburu. Mengetahui Hsiao Yen Ce diangkat sebagai putri, ia tidak terima. Mencari segala cara, supaya gadis itu dihukum mati. Tapi, Hsiao Yen Ce yang cerdik dan nakal, selalu berhasil lolos. Ia sangat disayang oleh kaisar, yang dipanggilnya Huang A Ma.
Hsiao Yen Ce benar-benar tidak tenang dengan posisi sebagai Keke. Ia terus cari cara, supaya bisa keluar dari istana, dan bertemu Cewei, tapi tidak berhasil. Pernah, suatu malam, ia lompat ke dinding istana yang tinggi. Tidak berhasil. Malah jatuh, dan hampir dibunuh oleh penjaga. Ia pun kena marah.
Suatu ketika, rahasianya itu tidak dapat lagi disembunyikan dari Yung Ci dan Erl Thai. Keduanya pun berusaha membantu Hsiao Yen Ce untuk keluar istana, dan bertemu Cewei.
Maka, Hsiao Yen Ce dan Cewei bertemu.
Singkat cerita, Hsiao Yen Ce dan Ce Wei berteman akrab, hingga mengangkat saudara. Hsiao Yen Ce sebagai kakak. Karena sudah mengangkat saudara, Ce Wei menceritakan semua rahasianya pada Hsiao Yen Ce. Maka, si gadis nakal tapi baik hati itu pun bersedia membantu Ce Wei, mencari ayahnya. Dengan menerobos di areal perburuan, ia berhasil masuk. Tapi, Ce Wei tak kuat lagi memanjat tebing, hingga jatuh dan terluka. Ce Wei menyerahkan kepercayaan besar pada Hsiao Yen Ce. Ia menyerahkan lukisan dan kipasnya. Supaya Hsiao Yen Ce menyampaikan itu pada Kaisar. Maka, Hsiao Yen Ce pun jadi kurir.
Saat sudah sampai di area perburuan, tanpa dinyana, Hsiao Yen Ce terkena panah milik Wu A Ke (Pangeran Ke Lima). Sempat dibunuh, karena disangka pembunuh wanita. Tapi, Wu A Ke alias Yung Ci, kakak beradik Fu, Erl Kang dan Erl Thai berhasil membelanya. Kaisar penasaran isi bungkusan yang dibawa gadis itu. Saat melihatnya, ia langsung memerintahkan semua orang untuk membawanya pulang ke istana, untuk diobati.
Dengan mempertimbangkan banyak hal, Kaisar pun yakin, bahwa gadis itu adalah putrinya dengan Hsia Yu He.
Diangkatlah Hsiao Yen Ce menjadi Huan Zhu Gege, dan diarak keliling kota. Cewei, Cin Suo, Liu Cing dan Liu Hung melihatnya. Cewei sangat kecewa, karena merasa ditipu oleh Hsiao Yen Ce. Cewei berteriak, bahwa Hsiao Yen Ce bukanlah putri. Tapi, para pengawal malah menghajarnya. Hingga ia jatuh tersungkur ke tanah, dan sempat menarik ujung pakaian Erl Kang. Ia pingsan, dan dibawa pulang oleh Erl Kang. Ce Wei pun menceritakan kebenaran yang sulit sekali dipercaya. Mereka memutuskan untuk tidak gegabah dalam menyelesaikan masalah ini. Mereka tetapi menyimpan Cewei di rumah mereka.
Kisah terus berlanjut. Di dalam istana, ada seorang Permaisuri dan pelayan setinya, Rung Ma Ma. Permaisuri ini benuh rasa dendam dan cemburu. Mengetahui Hsiao Yen Ce diangkat sebagai putri, ia tidak terima. Mencari segala cara, supaya gadis itu dihukum mati. Tapi, Hsiao Yen Ce yang cerdik dan nakal, selalu berhasil lolos. Ia sangat disayang oleh kaisar, yang dipanggilnya Huang A Ma.
Hsiao Yen Ce benar-benar tidak tenang dengan posisi sebagai Keke. Ia terus cari cara, supaya bisa keluar dari istana, dan bertemu Cewei, tapi tidak berhasil. Pernah, suatu malam, ia lompat ke dinding istana yang tinggi. Tidak berhasil. Malah jatuh, dan hampir dibunuh oleh penjaga. Ia pun kena marah.
Suatu ketika, rahasianya itu tidak dapat lagi disembunyikan dari Yung Ci dan Erl Thai. Keduanya pun berusaha membantu Hsiao Yen Ce untuk keluar istana, dan bertemu Cewei.
Maka, Hsiao Yen Ce dan Cewei bertemu.
to be continue..